Iklan Header

Guru Produktif Oleh Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit. Masa Darurat COVID

Seolah-olah dipaksa dan dipacu untuk maju, entah datangnya disengaja atau tidak. Itulah Covid, Corona Virus Disease yang datang secara tiba-tiba tanpa duga berada di Indonesia pada awal tahun 2020.

Kaget! Tanpa persiapan sama sekali merubah dan membuat lumpuh berbagai sektor, apalagi di sektor pendidikan.

Peserta didik, mahasiswa, guru, dosen dan segenap yang membidangi dibuat lumpuh hingga dirumahkan.

Proses pembelajaran pun beralih, dari tatap muka menjadi maya, demi mencegah klaster-klaster baru. Pada awalnya.

Sistem zona diterapkan, protokoler kesehatan di galakkan, arahan, anjuran dipublikasikan di berbagai media baik cetak maupun elektronik hingga dimunculkan di situs-situs pemerintahan.

Seiring bergulirnya waktu dengan kondisi yang hingga kini, guru dituntut untuk produktif di setiap jenjang pendidikan, peninjauan asesmen yang dilakukan oleh guru diawal tahun pelajaran dengan melihat kondisi yang heterogen di masing-masing daerah pastinya berbeda antara sekolah satu dengan yang lain. Letak, geografis, faktor lingkungan, keadaan orang tua hingga tuntutan guru menyuguhkan konsep belajar digital.

Daring, luring, bahkan keduanya dapat dikemas menjadi kombinasi adalah konsep yang disuguhkan dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa darurat.

Mas Menteri Nadiem Makarim mengibaratkan pandemi Covid-19 sebagai ledakan awal mula kebangkitan pendidikan Indonesia.

Katanya: "Seperti ledakan yang melontarkan roket ke luar angkasa, pandemi ini adalah ibarat ledakan yang dapat jadi momentum kebangkitan pendidikan Indonesia. Kita semua akan berusaha mewujudkannya". ucap Mas Menteri dalam webinar "Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19". (Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200731062239-20-530894/nadiem-ibaratkan-pandemi-covid-19-ledakan-bagi-pendidikan).

Kurikulum pun juga berubah, dimana kurikulum dalam kondisi khusus masa darurat merupakan penyederhanaan dari kurikulum nasional.

Guru terasa diajak berpikir untuk mencari celah, bagaimana cara untuk tetap melaksanakan proses pembelajaran dari rumah tetap terlaksana dan tersampaikan baik secara daring, luring, maupun kombinasi.

Hambatan pastilah ada dan saya yakin seyakin yakinnya, pasti semua guru mengalami sebuah masa di titik ini.

Ternyata, guru dibuat menjadi semakin produktif, mau berinovasi, berkarya, berkreasi hingga mampu memunculkan produktivitasnya entah perseorangan atau secara berkelompok.

Tak ayal bagi seorang guru yang mampu berdigital atau tidak, tetap saja berpikir bagaimana cara untuk tetap memberikan materi agar tersampaikan dengan berkunjung untuk mengajarkan suatu hal yang baru bagi orang tua atau peserta didik yang kurang mampu.

Guru Produktif Oleh Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit. Masa Darurat COVID

Serasa dibuat mudah untuk menjadi Guru Produktif oleh Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA ketika memberikan sesi materi pada acara Webinar "Peran Teknologi Informasi dalam Membuat Pelajaran DARING & LURING Menjadi Semakin Menyenangkan" melalui Zoom Meeting, Selasa (10/11/2020) yang di gagas oleh KOGTIK PGRI yang salah satu penggagasnya adalah Wijaya Kusumah S.Pd, M.Pd.

Ringkas, padat, jelas, bermakna dan mengena ketika sesi materi diberikan oleh Prof. Eko yang mampu membawa masa lalu di masa kini melalui penjelasan dan definisi dari Pendidikan, Belajar, Pembelajaran, sehingga guru-guru yang hadir sebagai peserta menjadi Guru Produktif dengan cara yang mereka miliki sesuai kondisi dan keterbatasan.

Namun patut disayangkan, Wijaya Kusumah S.Pd, M.Pd (sebut saja Om Jay) tidak dapat hadir dalam kegiatan tersebut akibat sakit, padahal semua guru yang hadir menjadi peserta baik muda maupun tua dibuat hanyut dan sadar oleh Prof. Eko, bahwa motivasi adalah kunci. 

Di sela-sela akhir sesi materi, Prof. Eko pun mampu mengubahnya menjadi sesi komunikasi, dimana guru-guru yang hadir untuk mau bercerita sesuai kondisi yang dialami oleh peserta ketika merasakan dampak dari kondisi masa darurat.

Ada yang unik ternyata, "Simulasi Tatap Muka" kata Pak Yulius Guru Kelas XII yang juga menjadi salah satu peserta, juga bercerita tentang kondisi peserta didik di sekolahnya. Simak saja perbincangan beliau dengan Prof. Eko pada Youtube Channel TV ANDI (https://www.youtube.com/watch?v=DTjEVQsb1-A&feature=share&fbclid=IwAR3kNSiT9Ki7YXhu1i_wOs8wfTTD6OlozpFQg1fS_dcVFXFWM-PAvOTrOvQ).

Sebagai Closing Statement, Prof. Eko berkata kepada bapak dan ibu guru bahwa "Peran guru tidak akan pernah tergantikan oleh teknologi, karena teknologi tidak bisa memberikan motivasi, inspirasi, dan memberikan hal-hal yang diberikan oleh manusia tetapi guru-guru yang tidak pakai teknologi akan segera tergantikan".

Semoga, dengan Closing Statement yang disampaikan oleh Prof. Eko menjadi motivasi dan inspirasi bagi bapak dan ibu agar Menjadi Guru Produktif di segala kondisi.

Post a Comment

0 Comments